Minggu, 05 Juli 2015

Bukan penemuan

Kebahagiaan Bukan Perasaan
Pikiran tidak pernah menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan bukan sesuatu untuk dikejar dan ditemukan, seperti perasaan. Perasaan dapat diperoleh berkali-kali, karena setiap kali perasaan selalu lenyap; tetapi kebahagiaan tidak bisa ditemukan. Ingatan akan kebahagiaan hanyalah perasaan, suatu reaksi yang memihak atau menentang saat kini. Yang sudah lenyap bukanlah kebahagiaan; pengalaman akan kebahagiaan yang sudah lenyap adalah perasaan, oleh karena ingatan adalah masa lampau, dan masa lampau adalah perasaan. Kebahagiaan bukan perasaan. ...
Apa yang Anda ketahui adalah masa lampau, bukan saat kini; dan masa lampau adalah perasaan, reaksi, ingatan. Anda ingat dulu Anda berbahagia; dan dapatkah masa lampau menguraikan apa kebahagiaan itu? Ia bisa mengingat-ingat, tapi ia tidak bisa menghadirkan. Pengenalan bukanlah kebahagiaan; tahu apa artinya berbahagia bukanlah kebahagiaan. Pengenalan adalah respons ingatan; dan dapatkah batin, timbunan rumit dari ingatan, pengalaman, pernah berbahagia? Pengenalan itu sendiri menghalangi proses mengalami.
Jika Anda sadar Anda berbahagia, adakah kebahagiaan? Jika terdapat kebahagiaan, apakah Anda sadar akan itu? Kesadaran hanya muncul bersama konflik, konflik ingatan akan hal yang lebih banyak. Kebahagiaan bukanlah ingatan akan hal yang lebih banyak. Bila terdapat konflik, tidak ada kebahagiaan. Konflik ada di pikiran. Pikiran pada tingkat apa pun adalah respons dari ingatan; dengan demikian pikiran mau tidak mau menghasilkan konflik. Pikiran adalah perasaan, dan perasaan bukanlah kebahagiaan. Perasaan terus-menerus mencari pemuasan. Tujuannya adalah perasaan, tetapi kebahagiaan bukanlah tujuan; ia tidak bisa dicari.
~ J Krishnamurti, Buku Kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar